OTAK SUDAH KE DENGKUL

Jika tiba-tiba kami melawan,
itu karena lapar t'lah dibangunkan,
dan perut kami yang lengket
menagih waktu untuk cerewet.

Jika mendadak kami protes,
itu karena minum tinggal setetes,
dan kantong kami yang kempes
tak kuat lagi membeli segelas es.

Jika kami serentak berdemo,
itu karena mata bosan melongo,
dan tampang kami yang bego
ingin juga berlagak sontoloyo.

Jika kami bersegera kumpul,
itu karena otak sudah ke dengkul,
dan logika kami yang tumpul
tidak mau lagi dipaksa mandul.

Candra Malik, 2016

Tags: PuisiPuisi Seniman

Post a Comment

0 Comments

Skip to main content