Sahabat Nabi yang Pernah Berkunjung ke Nusantara
Karyabuatanku - Menurut Gus Nuril Arifin, nama Medan berasal dari salah satu nama putra Nabi Ibrahim As. dengan Siti Qeturah, istri beliau berdarah Nusantara. Salah besar jika dikatakan Hindu-Budha di Nusantara berasal dari India dan Kamboja. Justru merekalah, dan juga Cina, yang dulu belajar ke Nusantara, di Sumatera. Sriwijaya adalah perguruan tinggi terbesar dan pertama di dunia. Maka kiranya tidak mengherankan jika ada beberapa literatur menyebut para sahabat Nabi telah berkunjung di Nusantara, diantaranya:

1. Sayyidina Ali bin Abi Thalib: pernah datang dan berdakwah di Garut, Cirebon, Jawa Barat (Tanah Sunda), tahun 625 M. Perjalanan dakwahnya dilanjutkan ke Timur Leste, Brunai Darussalam, Sulu, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Laos, Myanmar dan Kampuchea.

2. Sayyidina Ja'far bin Abi Thalib: berdakwah di Jepara, Kerajaan Kalingga, Jawa Tengah (Jawa Dwipa), sekitar tahun 626 M/4 H. 

3. Sayyidina Ubay bin Ka'ab: berdakwah di Sumatera Barat kemudian kembali ke Madinah, sekitar tahun 626 M/4 H.

4. Sayyidina Abdullah bin Mas'ud: berdakwah di Aceh Darussalam dan kembali lagi ke Madinah. sekitar tahun 626 M/4 H.

5. Sayyidina Abdurrahman bin Mu'adz bin Jabal, dan dua puteranya Mahmud dan Isma'il: berdakwah dan wafat dimakamkan di Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, sekitar tahun 625 M/4 H.

6. Sayyidina Akasyah bin Muhsin Al-Usdi: berdakwah di Palembang, Sumatera Selatan. Dan sebelum Rasulullah Saw. wafat, ia kembali ke Madinah sekitar tahun 623 M/2 H.

7. Sayyidina Salman al-Farisi: berdakwah ke Perlak, Aceh Timur. Dan kembali Ke Madinah sekitar tahun 626 M/4 H.

8. Sayyidina Zaid ibn Haritsah: berdakwah di Kerajaan Lamuri/Lambari (Lambharo/Lamreh, Aceh) pada tahun 718 M/35 H.

9. Sayyidina Wahab bin Abi Qabahah: telah mengunjungi Riau dan menetap selama 5 tahun di sana sebelum pulang ke Madinah.

Referensi:
- R. Abdullah bin Nuh, Sejarah Wali Songo, hal. 3.
- H. Zainal Abidin Ahmad, Ilmu politik Islam V, Sejarah Islam dan Umatnya Sampai Sekarang, Bulan Bintang, 1979.
- Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshat ad-Da’wah fi Arahbiliyyah (Nusantara), 1929, hal. 31-39.
- S.Q. Fatimi, Islam Comes to Malaysia, Singapura: M.S.R.I., 1963, hal. 39.
- G. E. Gerini, Futher India and Indo-Malay Archipelago.
- Pangeran Gajahnata, Sejarah Islam Pertama di Palembang, 1986.
- R.M. Akib, Islam Pertama di Palembang, 1929 dan T.W. Arnold, The Preaching of Islam, 1968.
- Haji Abdul Halim Bashah, Wali Songo dengan Perkembangan Islam di Nusantara, cet. al-Kafilah Enterprise, Kelantan, 1996, m/s 79, bab 9.

Selengkapnya akan disampaikan oleh Ust. Oki Yosi feat Ust. Ahmad Hasby Faqih El-yamani nanti malam di Gedung NU Slawi Tegal.

Disadur dari status Gus Sya'roni As-Samfury

Tags: IslamiKisahSejarah

Post a Comment

0 Comments

Skip to main content