Karyabuatanku.com, Surabaya - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Surabaya (PCNU Surabaya) mengadakan sebuah acara yang bertajuk Haul Nasional Syuhada Pejuang Resolusi Jihad. Acara ini dilaksanan di halaman parkir kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim) pada Ahad (25/12).

Acara ini dihadiri oleh jajaran pengurus Nahdlatul Ulama, mulai dari cabang sampai pengurus besar Nahdlatul Ulama. Turut hadir dalam acara ini beberapa kiai seperti KH Miftahul Akhyar yang menjabat sebagai Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Achmad Muhibbin Zuhri selaku Ketua PCNU Surabaya, KH Mas Sulaiman yang menjabat sebagai Rais Syuriah PCNU Surabaya, serta masih banyak lagi lainnya.
Kegiatan ini diawali dengan khatmil qur'an kemudian dilanjutkan dengan penampilan dari Grup Ishari Jawa Timur. Selanjutnya masih ada juga pembacaan yasin dan tahlil yang ditujukan kepada para syuhada pejuang resolusi jihad. Selepas itu, kegiatan ini dilanjutkan dengan mauidhah hasanah yang dibawakan oleh KH Miftahul Akhyar.

Dalam mauidhah hasanah yang diberikan, beliau menyampaikan saat ini banyak sekali orang-orang yang suka mengolok-olok kiai di media sosial. Selain itu, beliau juga mengingatkan kepada para hadirin agar dalam menjalani kehidupan di dunia untuk tidak bertindak seperti air yang mengalir, hal itu dikarenakan bila meniru filosofi air yang mengalir sama saja dengan orang yang hidup namun tidak memiliki tujuan.

"Jangan jadi orang yang seperti air yang mengalir, karena bila seperti itu sama saja hidup dengan tanpa adanya tujuan. Padahal hidup ini adalah tujuan," pesan Kiai Miftah kepada para hadirin. Hal itu dikarenakan bila seseorang dalam menjalani kehidupan meniru filosofi air, kita akan menjadi terpecah pecah. Sebab kadang kala air akan mengalami percabangan di kala mengalir.

Saat ini, banyak sekali tantangan, baik itu kelompok-kelompok aliran keras hanya karena ngajinya yang instan, bukan kepada kyai yang wari' dan zahid. Tapi kepada mbah google. Selain itu masih kelompok-kelompok lain yang ingin membebaskan diri dari ikatan-ikatan maupun norma-norma yang ada.
"Di daerah-daerah terpencil akan kita dorong membangun pondok-pondok pesantren, karena pondok pesantren merupakan benteng terakhir untuk aswaja yang kita miliki," kata Kiai Miftah.

Sedang di daerah perkotaan, aswaja-aswaja center harus bisa semakin hidup. Bukan hanya menjawab orang yang suka menuduh bid'ah, khurafat dan lain sebagainya. Tapi selalu ada di tengah masyarakat dalam menyelesaikan problematika yang dihadapi oleh masyarakatnya.

"Semoga dengan iqrar haul para syuhada secara nasional ini betul-betul membangkitkan semua. Menjadikan warga nahdliyin bukan hanya sekedar warga yang disebut jama'ah Nahdlatul Ulama, tapi juga sebagai jam'iyyah yang mengerti aturan, AD-ART dan tata tertib, sehingga dia mampu membedakan mana kelompok-kelompok yang palsu, mana kelompok2 yang murni. sehingga tidak ikutan ke sana kemari. Dan akhirnya kita menjadi orang yang terpecah-pecah," tutup beliau beliau.

Tulisan ini juga dimuat di NU Online - PCNU Surabaya Gelar Haul Syuhada Pejuang Resolusi Jihad

Tags: Berita2Hari SantriHari Santri NasionalNahdlatul UlamaNasionalNasionalismeNewsSantriTulisankuUlama

Post a Comment

0 Comments

Skip to main content