CINTA dan KENTUT tidak bisa ditahan, keduanya bisa menjadi lega bila terlaksana.
CINTA tertahan = Sengsara, KENTUT ditahan = Menderita
Kalau CINTA dan KENTUT keras bersuara, tentu perasaan kita lega.
CINTA terkesan malu-malu tapi mau, KENTUT bikin malu-maluin baunya.
CINTA tanpa rasa, bukan CINTA namanya, KENTUT tak berbau, bukan KENTUT namanya.
CINTA itu rapuh, KENTUT itu bau.
CINTA itu halus, KENTUT itu bagai virus.
CINTA diam-diam membuat orang mabuk kepayang, KENTUT diam-diam membuat orang lain mabuk kepalang.
CINTA bagi kebanyakan orang muda, “Ahhh, CINTA monyet…!”
Tapi… KENTUT didepan banyak orang,bisa2 dikatain “Sialan, monyet lu…!”
CINTA dan KENTUT sama-sama sering dicari:
Kalau sudah CINTA: “Dimana engkau duhai kekasih?”
Kalau sudah KENTUT: “Siapa nih yang KENTUT? Hayoo, ngaku gak…?!!!”
CINTA berlebih membuat orang terbuai, KENTUT berlebih membuat orang terkulai.
CINTA menyatukan persepsi, KENTUT menyatukan emosi.
Kalam KH M Quraish Shihab: Hubungan Kemanusiaan, Keberagaman, dan Islam
Kalam KH M Quraish Shihab: Hubungan Kemanusiaan, Keberagaman, dan Islam "Kita semua menganut kemanusiaan yang adil dan beradab, dan kemanusiaan itu mendahulukan keberagaman dalam pandangan Islam." (KH. M. Quraish Shihab) Klik link berikut ini untuk menuju postingan instagram: https://www.instagram.com/p/B3obZ39nm9O Follow juga akun sosmed kami: Facebook: http://facebook.com/kalam.alkibar Twitter: http://twitter.com/kalam_alkibar Instagram: http://instagram.com/kalam.alkibar Line: http://line.me/ti/p/@fpj7425q Telegram: https://t.me/kalam_alkibar Semoga berkah manfaat. Aamiin
0 Comments