Pengajian Kitab di Suatu Pondok Pesantren

Assalamu'alaikum sobat setia blog Karya Buatanku, lama tak buat postingan tentang opini. Kali ini topik pembahasan dari opini yang akan diangkat adalah pesantren berbasis teknologi.

Pesantren merupakan salah satu elemen pendidikan di masyarakat yang di dalamnya mempelajari ilmu agama. Lebih lanjut lagi pesantren itu bisa dibagi lagi menjadi dua jenis. Yaitu pesanten salam dan pesantren kholaf.

Definisi dari pesantren salaf secara sederhana adalah jenis pesantren yang masih menjaga tradisi kepesantrenan, semisal mempelajari kitab kuning, dan tidak ada batas waktu untuk tholabul 'ilmi di sana.

Berbeda halnya dengan pesantren kholaf atau masyarakat lebih sering menyebutnya dengan sebutan Pondok Modern. Sedangkan pengertian secara singkatnya adalah suatu pesanten yang ada batas waktu untuk santri yang mau tholabul 'ilmi di sana.

Selain itu, pesantren juga masih bisa untuk dikelompokkan menjadi dua. Pertama adalah pesantren kitab, kedua pesantren tahfidh. Untuk pesantren kitab, mereka lebih menekankan pada pembelajaran kitab-kitab dan untuk hafalannya biasanya berupa bait-bait yang berasal dari kitab yang sedang dipelajari maupun berasal dari hadits.

Sedangkan untuk pesantren tahfidh sendiri lebih mengedapankan hafalan. Biasanya pesantren tahfidh yang ada di masyarakat adalah pesantren tahfidhul qur'an. Di pesantren ini, para santri diharapkan untuk mampu menghafalkan Al-Qur'an karena memang sudah sesuai dengan namanya yang berarti pesantren hafalan qu'ran.

Saat ini, perkembangan teknologi sudah menyasar pada dunia pendidikan. Namun, jika kita melihat kenyataan yang ada adalah perkembangan itu belum dimanfaatkan bahkan belum sampai menyentuh pondok pesantren. Hal itu sungguh miris, padahal peran aktif santri dalam membangun negeri ini sudah banyak terlihat. Sebut saja mantan presiden RI ke-4, KH. Abdurrahman Wahid. Beliau merupakan salah satu figure negeri yang dibesarkan dalam kehidupan pesantren.

Oleh karena itu, sudah seyogyanya penerapan teknologi juga ada di pesantren-pesantren, baik itu pesantren yang ada di kota maupun yang terletak di pelosok negeri ini. Kita bisa menerapkan teknologi di pesantren seperti halnya penerapan e-learning yang sedang marak digunakan oleh hampir sebagian besar kampus di Indonesia.

Selain itu, para santri juga diajarkan bagaimana cara menjadikan air menjadi sumber pembangkit listrik, sehingga muncul banyak PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Santri) di negara ini. Penerapan seperti ini akan mendongkrak sifat kreatif dari para santri, sehingga santri-santri tidak tertinggal jauh dalam mempelajari teknologi, baik itu teknologi informasi maupun teknologi terapan lainnya.

Saya teringat akan sebuah pepatah:
المحافظة على القديم الصالح والأخذ بالجديد الأصلح

ِArtinya adalah sebagai berikut:
"Menjaga norma-norma lama yang baik, serta mengambil nilai-nilai baru yang lebih baik".

Jadi, bila teknologi yang diterapkan bersifat membangun (mendorong pesantren untuk maju), maka sebaiknya penerapan teknologi bagi pesantren dilaksanakan sehingga ada manfaat yang bisa dipetik oleh pondok pesantren itu sendiri maupun santri-santri dan masyarakat sekitarnya.
Tags: OpiniPesantrenTeknologi

Post a Comment

0 Comments

Skip to main content