Gus Mus bersama Almarhum Gus Dur 

Karyabuatanku - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau lebih sering disebut dengan KBBI, kata santri memiliki dua arti. Pertama adalah orang yang mendalami agama Islam. Kedua adalah orang yg beribadat dng sungguh-sungguh; orang yang saleh; Namun, artikel kali ini bukan berisikan apa itu pengertian dari santri. Artikel kali ini akan membahas tentang opini yang berjudul "Santri, Manusia Serba Bisa".

Mengapa santri disebut sebagai manusia serba bisa? Hal itu dikarenakan sudah banyak dari kalangan santri yang telah membuktikan predikat tersebut. Sebut saja almarhum KH. Abdurrahman Wahid atau lebih sering disebut dengan Gus Dur. Beliau pernah menjabat sebagai presiden ke 4 dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain beliau, masih ada lagi. Gus Mus, sosok kiai yang menjadi pengasuh pondok pesantren Raudlatul Thalibien, Leteh, Rembang ini ternyata juga berbakat di bidang seni. Syair-syair, puisi, karangan beliau telah banyak dikenal di masyarakat Indonesia, semisal Negeri Haha Hihi. Puisi ini berisikan sindiran beliau terhadap apa yang ada di negeri ini.

Kedua sosok tersebut merupakan contoh dari sekian banyak kalangan santri yang berhasil membuktikan bahwa santri adalah manusia serba bisa. Tak hanya itu saja, pemerintah negeri ini ternyata peduli dengan nasib kaum bersarung ini. Salah satu bukti nyata dari kepedulian pemerintah terhadap kaum santri adalah adanya Program Beasiswa Santri Berprestasi atau lebih sering disebut dengan PBSB. Melalui instansi Kementerian Agama, pemerintah mengucurkan dana yang diberikan kepada kaum santri agar dapat meneruskan ke jenjang perkuliahan. Harapannya ketika para santri telah menyelesaikan pendidikannya di jenjang perkuliahan, mereka semua dapat mengaplikasikannya di pondok pesantren asal mereka, dengan begitu pondok pesantren asal mereka dapat tetap eksis dan mampu mengikuti perkembangan zaman.
Kegiatan Mengaji di Pondok Pesantren
Hingga saat ini, banyak kalangan santri yang telah mendapatkan beasiswa ini. Alhamdulillah penulis menjadi salah satunya. Mereka yang mendapatkan beasiswa ini biasanya disebut dengan sebutan Mahasantri. Kalimat tersebut bisa diartikan dengan Santri yang menjadi Mahasiswa, atau Mahasiswa yang Santri. Banyak mahasantri yang ikut andil dalam mengharumkan nama almamaternya. Baru-baru ini, salah seorang mahasantri IPB, Ikrom Mustofa berhasil menyabet tempat kedua mahasiswa berprestasi nasional yang diselenggarakan oleh Kemenristek Dikti bulan Juni 2015 lalu.

Lapangan pekerjaan ternyata terbuka bagi santri. Bagaimana tidak, saat ini banyak santri yang mendapatkan pekerjaan di berbagai bidang. Ada yang jadi guru, kiai, atlet, politikus, pejabat, pengusaha dan masih banyak lagi lapangan pekerjaan yang bisa didapatkan oleh kaum santri. Meski banyak yang menyebut santri itu kolot, tidak modern, susah bergaul. Hal itu tidak menyurutkan semangat para santri untuk meraih kesuksesan di manapun ia berada, bahkan hal itu mereka jadikan sebagai pemacu semangat untuk membuktikan bahwa santri itu unggul, santri itu bisa apa saja.

Tak hanya itu saja, kaum santri juga bersemangat lantaran ada maqolah yang artinya sebagai berikut, "sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling banyak memberikan manfaat di antara mereka". Selain itu, do’a dan restu dari orang tua serta kiai turut berperan dalam kesuksesan dari santri. 

Surabaya, 22 Agustus 2015
Oleh: Ahmad Hanan

*Penulis merupakan mahasantri CSSMoRA ITS asal Rembang Jurusan Teknik Informatika 2014

Tags: KaryakuOpiniOpinikuPesantren

Post a Comment

0 Comments

Skip to main content