Karyabuatanku - Diriwayatkan dalam sebuah atsar bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala menghisab seorang hamba yang ternyata keburukannya lebih banyak daripada kebaikannya. Maka ia diperintahkan untuk dibawa ke Neraka.
Ketika ia telah dibawa, Allah berkata kepada Malaikat Jibril, "Susullah hamba-Ku dan tanyakanlah, apakah dia pernah duduk di Majelis seorang 'alim ketika berada di dunia, agar aku dapat mengampuninya dengan syafaat?".

Maka Malaikat Jibril bertanya kepada hamba itu, lalu dia menjawab, "Tidak pernah".

Maka berkatalah Jibril, "Wahai Tuhan, Engkau lebih mengetahui keadaan hamba-Mu.".

Lalu Allah berkata lagi, "Wahai Jibril tanyakanlah apa dia mencintai seorang alim?".

Maka Jibril pun bertanya kepadanya, lalu dia menjawab, "Tidak".

Allah berkata lagi, "Wahai Jibril, tanyakanlah apakah dia pernah duduk di satu meja dengan orang alim?".

Jibril bertanya lagi, tetapi dia juga menjawab, "Tidak".

Allah berkata lagi, "Wahai Jibril, tanyalah kepadanya tentang nama dan nasabnya. Jika namanya sama dengan nama seorang alim, maka dia akan AKU ampuni".

Maka Jibril pun bertanya kepadanya, tetapi ternyata namanya pun tidak sama dengan orang 'alim.

Allah berkata lagi, "Wahai Jibril tanyalah kepadanya apakah dia mencintai seseorang yang mencintai orang 'alim?".

Maka Jibril pun bertanya dan orang tersebut menjawab, "Iya, aku mencintai orang yang mencintai orang 'alim".

Kemudian Allah berkata kepada Jibril, "Peganglah dan gandenglah tangannya wahai Jibril. Masukkan dia ke dalam Surga, karena dia mencintai seseorang yang mencintai orang 'alim".

Lalu orang itupun diampuni dengan sebab keberkahan mencintai orang yang mencintai orang 'alim.

اللهم اجعلنا منهم، آمين يا الله
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
(Dikutip dari penutup Kitab Majma' Al-Bahrayn, karya Syeikh Ma'ruf bin Muhammad Bajammal, Syibam Hadromaut, Yaman).
Diolah dari berbagai sumber.

Tags: HikmahKiaiKisahUlama

Post a Comment

0 Comments

Skip to main content