Karyabuatanku.comPerkembangan zaman amatlah pesat terutama di ranah teknologi. Dahulu, jika seseorang akan mencari ilmu, mereka akan bertanya kepada orang tua mereka kemudian orang tua mereka akan mencarikan guru terbaik bagi anak mereka itu.

Sebelum internet didapat dengan mudahnya seperti saat ini, hubungan silaturahim antara saudara yang berjauhan hanya bisa disambungkan melalui telepon rumah. Bahkan ada yang lebih klasik lagi dibandingkan dengan telepon rumah, surat. Ya, melalui surat orang-orang memberikan kabar kepada sanak saudara mereka yang berada jauh di seberang pulau.

Kembali lagi pada cara masyarakat mencari ilmu, khususnya dalam mendalami ilmu agama. Dahulu sebelum adanya "syaikhul kabir al allamah" Google maupun mesin pencari lain seperti halnya sayyidina yahoo, untuk mendalami pengetahuan agama masyarakat memilih pondok pesantren. Pun ketika mereka kesulitan dan belum tahu akan hukum agama, orang yang mereka tuju adalah para kiai pengasuh pondok pesantren tadi. Tapi hal itu sangatlah ribet, tidak efektif, buang-buang waktu saja. 

Saat ini lebih enak bertanya pada "Al Mukarrom Asy Syaikh" Google, selain langsung ada jawabannya, efesiensi waktu pun bisa diperoleh. Tak hanya itu saja, masih ada keuntungan lain jika bertanya pada "syaikhul kabir al allamah" Google, murah dan gampang didapatkan di mana saja. Ya, semua alasan tadi jika dinalar cukup masuk akal. 

Selain itu, buat apa mencari ilmu di pesantren. Belajar tak perlu adanya sanad (runtutan dari mana ilmu itu didapatkan), yang penting cukup hasilnya saja. Sanad buat apa? Sanad hanya akan membuang-buang waktu, menghabiskan uang, ribet. Jadi, cukuplah berguru dan bertanya pada "Al Mukarrom Asy Syaikh" Google maupun "sayyidina" Yahoo.

Tags: KaryakuOpini

Post a Comment

0 Comments

Skip to main content