Kemuliaan Malam Nishfu Sya'ban
Karyabuatanku - Kita telah memasuki bulan Sya'ban dan hampir sampai pada pertengahan bulan. Bulan Sya'ban sebagaimana telah kita ketahui adalah salah satu dari tiga bulan yang berurutan yang disebut oleh Rasulullah yang diakui sebagai bulan Rasulullah. Tahukah Anda jikalau pertengahan bulan Sya'ban atau kerap disebut dengan nishfu Sya'ban memiliki kemuliaan? Selengkapnya, mari simak penjelasan dari Habib Novel Bin Muhammad Alaydrus, Pengasuh Majelis Ilmu Dan Dzikir Ar-Raudhah, Solo mengenai Kemuliaan Malam Nishfu Sya'ban.
KEMULIAAN MALAM NISHFU SYA'BAN
Oleh Habib Novel Bin Muhammad Alaydrus
Pengasuh Majelis Ilmu Dan Dzikir AR-RAUDHAH, SOLO
SYA'BAN adalah bulan dilaporkannya amal saleh sepanjang tahun yang seringkali dilupakan kemuliaannya. Ketika ditanya oleh Sayidah 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha mengapa beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam berpuasa di bulan SYA'BAN lebih banyak dibanding bulan-bulan lainnya, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjawab:
ذَاكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ
رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الأَعْمَالُ إلَى رَبِّ
الْعَالَمِينَ، وَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
"Sya'ban itu bulan antara Rajab dan Ramadhan. Bulan ini banyak diabaikan oleh umat manusia, padahal dalam bulan ini (Sya'ban) amal-amal hamba itu diangkat (dilaporkan) kepada Tuhan alam semesta. Aku ingin amalku diangkat (dilaporkan) kepada Allah sedangkan aku dalam keadaan berpuasa." (HR Nasai)
Dalam sebuah Hadits yang disampaikan oleh Khalifah Ali bin Abu Thalib disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ
شَعْبَانَ، فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا. فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ
فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا. فَيَقُولُ: أَلاَ مِنْ
مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ أَلاَ مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلاَ
مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلاَ كَذَا أَلاَ كَذَا، حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ
"Jika MALAM NISHFU SYA'BAN tiba, maka BERIBADAHLAH DI MALAM HARINYA dan BERPUASALAH DI SIANG HARINYA, karena sesungguhnya ketika matahari terbenam di MALAM NISHFU SYA'BAN Allah turun ke langit dunia dan berkata, "ADAKAH YANG MEMINTA AMPUN KEPADAKU SEHINGGA AKU MENGAMPUNINYA, ADAKAH YANG MEMINTA REZEKI (KARUNIA) KEPADAKU SEHINGGA AKU MEMBERINYA REZEKI, ADAKAH YANG SEDANG MENGALAMI MUSIBAH SEHINGGA AKU MENYEMBUHKANNYA (MENYELAMATKANNYA), ADAKAH…ADAKAH.., (Demikian Allah terus memberikan tawaran kepada hambaNYA) hingga tiba waktu Fajar." (HR Ibnu Majah)
Para ulama salaf maupun khalaf, senantiasa mengajak umat untuk memuliakan bulan SYA'BAN dan terutama MALAM NISHFU SYA'BAN. Imam Syafi'i rahimahullah berkata:
إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِيْ خَمْسِ
لَيَالٍ: فِيْ لَيْلَةِ الجْـُمُعَةِ ، ولَيْلَةِ الأَضْحَى، ولَيْلَةِ الفِطْرِ،
وأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، ولَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
"Sesungguhnya doa akan dikabulkan di lima malam, yaitu: Malam Jum'at, Malam Hari Raya Idul Adha, Malam Idul Fitri, Malam Pertama Bulan Rajab dan MALAM NISHFU SYA’BAN (pertengahan SYA’BAN)." (Lihat Sunanul Kubra AlBaihaqi, Darul Fikr, Juz.V, Hal.110)
Dalam sebuah Hadits, Sayidah 'Aisyah bercerita, "Pada suatu malam aku kehilangan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam (dari tempat tidur) kemudian aku mencarinya dan ternyata beliau berada di pemakaman Baqi', sedang menengadahkan wajah beliau ke langit, kemudian beliau berkata, "Duhai 'Aisyah, apakah engkau khawatir Allah dan Rasul-NYA akan mengurangi hakmu?" Maka aku ('Aisyah) berkata, "Aku mengira engkau sedang mendatangi salah satu istrimu." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إنَّ الله ـ عَزَّ وَجَلَّ ـ يَنْزِلُ لَيْلَةَ
النِّصْفِ مِنْ شَعْبانَ إلى السَّماءِ الدُّنْيا فَيَغْفِرُ لأكْثَرَ مِنْ عَدَدِ
شَعرِ غَنَمِ كَلْبٍ
"Di malam NISHFU SYA'BAN, ALLAH 'Azza Wa Jalla turun ke langit dunia dan memberikan ampunan sebanyak bulu domba yang dimiliki oleh suku Kalb." (HR Tirmidzi Dan Ibnu Majah)
Dalam kesempatan lain, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
يَطَّلِعُ اللَّهُ إلَى جَمِيعِ خَلْقِهِ
لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إلاَّ
لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
"Di MALAM NISHFU SYA'BAN, Allah mengawasi seluruh makhluk-NYA dan mengampuni seluruh makhluk-NYA kecuali seseorang yang menyekutukan Allah dan seseorang yang bermusuhan." (HR Thabrani dan Ibnu Hibban dalam Sahihnya)
Sumber:
Telegram Majelis Ar-Raudhah Pusat
0 Comments