WAJIB MENGHORMATI TAMU WALAU DIA KAFIR
Habib_Jindan_bin_Novel
Karyabutanku - Dahulu, Nabi Ibrahim As. punya kebiasaan tidak makan kecuali dengan para tamu. Kebiasaan Nabi Ibrahim As. tersebut masyhur di kalangan masyarakat. Hingga suatu saat ada seseorang tamu yang mendatangi Nabi Ibrahim As. Tamu itu berkata, "Saya mendengar bahwa kamu adalah seseorang yang tidak makan melainkan dengan para tamu. Saya datang ke tempatmu meminta agar saya diberi makan dan mendapatkan jamuan darimu."

Kemudian Nabi Ibrahim berkata, "Baik, saya akan menjamumu. Tapi sebelumnya saya mau tahu apa agamamu? Apakah kau seseorang yang menyembah Allah?"

"Tidak, saya bukan seseorang yang menyembah Allah." Jawab tamu tersebut.

Nabi Ibrahim lalu berkata, "Kalau kamu mau saya jamu, kamu harus beriman kepada Allah Swt. terlebih terdahulu."

Seseorang itupun tidak mau mengikuti ajakan Nabi Ibrahim As. Kemudian tamu itu pergi begitu saja.

Beberapa saat kemudian Allah Swt. menurunkan wahyu kepada Nabi Ibrahim, "Hai Ibrahim, seseorang itu sudah puluhan tahun kafir kepadaKu. Biarlah itu menjadi urusan dia dan Aku. Dan selama puluhan tahun itu pula Aku tidak pernah menghentikan pemberian rizki kepadanya. Baru hari ini saya mengirimnya kepadamu. Aku mewakilkan rizkiKu untuk dia melaluimu. Kenapa kau mempersyaratkan macam-macam kepadanya?"

Setelah mendapatkan teguran dari Allah Swt., Nabi Ibrahim pun bergegas pergi mencari orang tersebut. Setelah ketemu, Nabi Ibrahim mengajaknya ke rumah untuk menjamunya.

"Tidak! Tidak! Kenapa tadi sewaktu saya mendatangi rumahmu, engkau menolak menjamuku dan mempersyaratkan macam-macam?" Sanggah orang tersebut.

Nabi Ibrahim kemudian menjawab, "Gara-gara kamu, aku mendapatkan teguran dari Allah Swt."

Dengan terheran-heran orang itu membalas, "Tuhanmu menegurmu gara-gara saya? Baik sekali Tuhanmu. Kalau begitu, mulai sekarang aku akan mengikuti ajaranmu, aku beriman kepada Allah Swt."

(Transkip petikan ceramah Habib Jindan bin Novel di Alfachriyah via fp islamuna.info Googlenya Aswaja)

Tags: CeramahHabaibKajian IslamNasehatPesanPetuah

Post a Comment

0 Comments

Skip to main content