Karyabutanku - Suatu ketika Gus Dur mengajak saya ke Ponpes Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, tempatnya Gus Mutawakkil 'Alallah (sekarang ketua PWNU Jatim).

Waktu itu sekitar th 90-an (Nov 1996) akhir dan saya belum banyak gaul dengan para anggota IGGI (Ikatan Gus Gus Indonesia).

Karena GD harus jalan ke beberapa Ponpes jadi saya diminta tinggal di Genggong, karena besuknya ikut acara di sana (Mukernas RMI).

Sebelum pergi GD bilang pada Gus Mutawakkil, "Gus saya titip Hikam ya..".

Gus Mutawakil jawab cepat-cepat: " Inggih Gus..."

Besuknya, pagi-pagi Gus Mutawakkil bolak-balik naik turun tangga rumah (2 lantai) sambil sibuk mencari-cari sesuatu.

Orang-orang, termasuk para Kyai, pada ikut sibuk tapi tidak tahu apa yang dicari si Gus.

Akhirnya ada satu (Gus Nukman) yang bertanya: "Apa sih Gus yang sampean cari, kok repot banget?"

Kata Gus Mutawakkil: "Wah, saya ini ketiwasan, dititipi Gus Dur Kitab Hikam kok saya kemarin nggak tanya dulu diletakkan dimana sama Gus Dur. Nanti bisa di dukani (dimarahi) sama beliau."

Kata Gus Nukman: "Wah, njenengan ini gimana. Maksudnya Gus Dur titip Hikam kemarin ya Gus Hikam ini... (sambil nunjuk saya yang lagi tiduran di karpet)."

Gus Mutawakkil: "Masya Allah... Tak kira kitab Hikam karangan Ibnu Atho'illah as Sakandari..!!!

Gerrr... Semua kyai yang ngumpul tertawa.
Gus Dur sendiri paling seneng mengulang cerita "hilangnya Hikam" di Genggong.

------
keterangan foto:
GusDur diapit KH. Imron Hamzah dan Gus Yus (Yusuf Muhammad) dlm Mukernas V RMI di PP Zainul Hasan Nov 1996.

Saat itu trjd peristiwa 'Salaman Genggong' GusDur-Pak Harto.


Sumber:
Facebook - Syukron Dosi

Tags: Gus DurHumorKiaiKisahSantri

Post a Comment

0 Comments

Skip to main content