Tugas Negara dan Tugas Masyarakat
Karyabuatanku - Dialog dalam Kick Andy entah tanggal berapa:

"Pembubaran Departemen Penerangan membuat pers tidak terkontrol".

"Ya nanti kita kontrol!" 

"Siapa yang mengontrol?" 

"Ya kita-kita aja! Peran masyarakat 'kan penting juga, bukannya semua hal harus dikerjakan oleh negara!" 

"Anda mengusulkan pencabutan TAP MPRS tentang pelarangan PKI?" 

"Karena tugas mengucilkan PKI itu bukan tugas negara, melainkan tugas masyarakat". 

"Tapi Anda terkesan melindungi para eks-PKI". 

"Lha Undang-undang Dasar-nya begitu, mau gimana lagi?" 

"Begitu gimana?" 

"Ya MELINDUNGI SEMUA! Itu adalah hasil bangsa ini selama 700 tahun ber-Pancasila tanpa nama, yaitu Bhinneka Tunggal Ika itu! Berbeda-beda tapi satu tujuan!" 

"Tapi sekarang ada kekhawatiran PKI bangkit lagi, Gus!" 

"Ya kita hadapi! Siapa takut? Sama PKI aja kok takut!" 

Demikianlah. Maka, belajar dari Sang Guru, saya melihat urusan warung makan buka siang di bulan Ramadlan ini --dan isu sejenis yang dimunculkan dalam rangka debat kusir seputar masalah itu, termasuk soal Hari Raya Nyepi di Bali-- bukan cuma soal siapa menghormati siapa. Ini terkait juga dengan masalah pemilahan antara TUGAS NEGARA dan TUGAS MASYARAKAT berdasarkan UUD 1945 yang menjadi dasar kita bernegara. 

Menghormati Ramadlan dan Nyepi dan hal-hal sejenis bukanlah tugas Negara, melainkan tugas Mayarakat. Tidak sepatutnya negara dan segala perangkatnya, termasuk Perda dan Satpol, memanjangkan tangan dan menyalahgunakan wewenang paksa-fisik-nya untuk menuruti kemauan sebagian masyarakat sambil menindas kemauan sebagian lainnya. Biarlah masyarakat memproses sendiri perbedaan-perbedaan kepentingan dalam pergaulan sosial mereka melalui dialog yang sehat. Negara cukup menjaga hukum yang bersesuaian dengan konstitusi --macam-macam kreasi hukum yang tidak bersesuaian dengan konstitusi harus dihapuskan. 

*Saat ini menjabat sebagai Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2015-2019 dan salah satu pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibien Leteh Rembang, Jawa Tengah. 

Tags: KiaiTulisan2

Post a Comment

0 Comments

Skip to main content